airbnb image startechnologi.blogspot.com |
Untuk melawan kemungkinan bias rasial dalam proses pemesanannya, perusahaan persewaan jangka pendek Airbnb akan mulai menyembunyikan nama depan calon tamu dari Oregon dari calon tuan rumah mereka.
Calon tuan rumah malah akan melihat inisial pertama penyewa yang tertarik sampai pemesanan dikonfirmasi. Program ini dijadwalkan akan dilaksanakan pada akhir Januari dan berjalan setidaknya selama dua tahun.
Pada titik ini, perubahan hanya berlaku untuk penduduk Oregon, tanpa rencana konkret untuk menjadikannya permanen atau memperluasnya. "Mengingat dampak dari perubahan ini tidak diketahui, implementasinya akan dibatasi," kata juru bicara perusahaan dalam email Kamis.
Perubahan tersebut bermula dari penyelesaian gugatan tahun 2019 yang diajukan oleh tiga wanita Afrika-Amerika yang menuduh bahwa mewajibkan calon penyewa untuk membagikan nama lengkap dan foto wajah mereka memungkinkan tuan rumah untuk mendiskriminasi mereka berdasarkan ras.
Ini bukan tindakan pertama yang diambil Airbnb untuk mencegah diskriminasi rasial. Perusahaan telah membuat perubahan kapan dan bagaimana gambar profil dibagikan dan mengharuskan tuan rumah untuk menandatangani komitmen anti-diskriminasi.
Pada tahun 2020, Airbnb, dengan bantuan organisasi keadilan rasial Color of Change, meluncurkan Proyek Mercusuar untuk mengukur dan memerangi bias rasial di platformnya.
Pada tahun 2016, sebuah studi Harvard Business Review Journal menemukan bahwa "tamu dengan nama khas Afrika-Amerika" 16% lebih kecil kemungkinannya untuk diterima di platform daripada "tamu identik dengan nama khas kulit putih."
"Pembaruan ini konsisten dengan kesepakatan penyelesaian sukarela yang kami capai pada tahun 2019 dengan individu di Oregon yang mengajukan kekhawatiran mengenai cara nama tamu ditampilkan ketika mereka berusaha memesan tempat," kata perusahaan itu dalam posting blog akhir Desember yang mengumumkan langkah tersebut.
Baca Juga: